Sajak 345 Kata

entah bagaimana mulanya
kakiku hanya bergerak kesana kemari
mengikuti kata hati
menurutkan rasa
mengaplikasikan jiwa
gejolak asmara menggelora dalam dada

tuhan nenuntun langkah ini
bersama doa dan pengharapan
menuju masa hadapan pasti langkahan kaki
tak lagi meningu
tak ada yang ditunggu bergerak maju

cahaya itu tujuan sejati
tempat dimana mimpi ditempatkan
dimana bahagia disediakan
dimana harapan tinggal menetik
asapun terbangkitkan

wahai dinda masih disini
menemaniku dalam sakit ataupun duka
mendampingiku kala tetluka dan teraniaya
tiada sepatahpun terucap kekecewaan
dan senyum manis itu selalu menggairahkan

kau gamit pundakku
memelukku saat letih mendera
nencium pipiku dengan cinta
saat aku merana
kau bangkitkan kembali gelora nendamba
dalam kasih sayang dan puja

walaupun terkadang engkau menangis
kulihat lelehan air matamu mengaliri pipi
tetapi engkau tersenyum
kembalikan semangatku maka

ada kalanya engkau marah
saat aku berniat menyerah kalah
kau katakan setiap langkah adalah tantangan
setiap langkah adalah perjuangan
setiap langkah adalah perjuangan
aku mengikuti kemana arah yg ku tuju

dipersimpangan langkahku terhenti
tak tahu lagi arah mana sejati
semua menawarkan mimpi - mimpi
dan engkau mengecup pipiku membisikiku
lewati jalan yg kau yakini benar

terus berjalan
terus melangkah
kita yg membuat jarak menjadi jauh
atau dekat sekali tempuh
yakinkan hatimu
kuatkan tekadmu
kita pasti akan berhasil

akupun kembali berjalan
melewati semak belukar onak duri
turuni lembah
mendaki perbukitan
melintasi angkasa
menyeberangi samudera
dengan tekad kembali membaja

oh tuhanku hancur sudah telapak kakiku
lika berdarah dan bernanah
tetapi kutakkan surutkam langkah
ini jalan yg engkau tunjuki
jalan yg engkau ridhloi
jalan yg engkau janjikan
menuju dimana mimpi kami diciptakan

ayo dindaku sahabat sejatiku
penggenggam cintaku
pembawa sayangku
penguasa kasihku
dibahumu kusandarkan letihnya jiwaku

nyanyikanlah sebuah lagu di telinga kiriku
bacakanlah ayat suci di telinga kananku
agar bangkit kembali kemauanku
agar kembali lagi kesediaanku
bersamamu aku relakan nyawaku

senjapun tiba kemerahan di langit membara
mengundang pembujuk perayu berdatangan
mencoba goyahkan iman
dengan rayuan dengan pujian dengan tawaran kenikmatan
agar iman tergoyangkan

jemarimu menggenggam erat jemariku
tajam matamu menusuk jantungku
engkau mau aku tidak sampai tertipu bijuk rayu
akupun tersentak penuh haru

dan malam seakan tersenyum tanda kemenangan
menyelimuti tubuhku dengan kegelapan
menutupi mataku dengan tipuan
mencoba menakutiku dengan bayangan
kekasihku menuntunku dengan keteguhan
kita takkan tersesat jalan

jarak sudah tidak teruraikan
waktu sudah lama meninggalkan
aku masih tertatih menapaki jalan kebenatan
aku masih bertahan walaupun telah sempoyongan
aki masih berjalan walau pandangan semakjn memburam

akupun terjatuh di rerumputan
separuh nafasku tlah hilang
tersenggal aku dalam ketakberdayaan
aku sekarat dipangkuan pendampingku
tak berdaya dan hampir mati

kekasih hatiku tidak meneteskan air mata
diwajahnya kulihat senyuman yg bangga
mengelus rambutku seraya berkata
tinggal selangkah lagi sayang
engkau pasti bisa

kau lihat cahaya didepanmu itu
itulah masa depan kita
mimpi - mimpi indah kita
pahala dari amal kita
tujuan dari harapan kita
inilah kabulnya do'a kita
kebahagiaan yg kita perjuangkan
hadiah dari pengorbanan kita
semyum kita

bukalah matamu sayang
kita sudah jadi pemenang
telah kau tunaikan janjimu pada tuhan
melangkah di jalan kebenaran
tak hiraukan sengsara
tak pedulikan rayuan
kau hindari pujian
kau teguhkan keimanan
kau kuatkan keyakinan
tetap melangkah di jalan tuhan
meski sepanjang jakan terhinakan

bangunlah sayang temuilah kasih sayang tuhan
menangislah dalam kesuka citaan
katakan padanya dihatimu penuh dengan kasih dan iman
katakanlah dijiwamu tersimpan cinta dan kesetiaan

akupun terbangun dalam ketidak percayaan
merasakan kasih sayang yg tiada kepalang
menikmati cinta yg tiada penghalang
orang yg kutinggalkan senyum indahnya membayang
mengiringi rohku yg terbang melayang...dan menghilang

Nganjuk, 3 September 2018