Minggu, 03 Februari 2019

Resensi Novel Rindu (Tere Liye)


Judul buku : Rindu
Penulis : Tere Liye
Jumlah halaman : 544
Penerbit : Republika
Alamat penerbit : Jl. Tamana Margasatwa No.12 Ragunan,Pasar Minggu,Jakarta 12550

Unsur Intrinstik

Tokoh
Daeng Andipati, Ibu Anna dan Elsa, Anna, Elsa, Gurutta Ahmad Karaeng, Ambo Uleng, Chef Lars, Kapten Phillips, Mbah Kakung, Mbah Putri, Bonda Upe, Enlai, Ruben, Dale, Sergeant Lucas, Meneer Houten, Bapak Soerjaningrat, Bapak Mangoenkoesoemo

Watak
+ Daeng Andipati adalah pedagang yang kaya raya, pintar, sopan, dan baik

+ Ibu Anna dan Elsa adalah istri dari Daeng Andipati

+ Anna adalah anak bungsu Daeng Andipati. Dia anak yang menggemaskan, lucu, pintar , dan patuh

+ Elsa adalah anak sulung Daeng  Andipati. Dia anak yang cantik, pintar, baik, tapi jahil

+ Gurutta Ahmad Karaeng adalah ulama yang mahsyur, baik, penyabar, lembut, rajin, dan penulis

+ Ambo Uleng adalah pelaut yang tangguh,baik, suka menolong, dan pendiam

+ Chef Lars adalah kepala koki di kapal   Blitar Holland.Dia orang yang naik, suka memberi, dan pemarah

+ Kapten Philllips adalah kapitein di kapal Blitar Holland. Dia orang yang ramah, bijaksana, baik, pekerja keras, cerdas, dan tekun

+ Mbah Kakung adalah penumpang yang paling tua di kapal Blitar Holland

+ Mbah Putri adalah istri Mbah Kakung

+ Bonda Upe adalah guru mengaji anak-anak di kapal Blitar Holland, orangnya cantik, suka memberi,tertutup, dan pemalu

+ Enlai adalah suami  dari Bonda Upe

+ Ruben adalah teman sekabinnya Ambo Uleng, orangnya baik, ramah, dan sopan

+ Dale adalah  seorang tukang cukur

+ Sergeant Lucas adalah serdadu Belanda, orangnya jahat, pemarah, dan kasar

+ Meneer Houten adalah pejabat tinggi pelabuhan yang baik

+ Bapak Soerjaningrat adalah guru yang mengajar berhitung dan bahasa Belanda di kapal Blitar Holland

+ Bapak Mangoenkoesoemo adalah guru  yang mengajar Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial di kapal Blitar Holland

Alur
Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur maju mundur. Dimana cerita ini dimulai dari rasa suka cita penumpang menyambut kedatangan kapal saat itu, kemudian kembali kepada masa lalu yang menjelaskan mengapa Bonda Upe sangat tertutup. Daeng Andipati yang sangat membenci ayahnya. Mbah Kakung Slamet tentang kematian cinta sejatinya. Ambo Uleng tentang kekasih hatinya, dan Gurutta Ahmad Karaeng yang menganggap dirinya sebagai orang yang paling munafik di kapal itu.
Kemudian kembali maju dengan menceritakan Bonda Upe yang sudah tidak tertutup lagi.
Daeng Andipati yang sudah memaafkan ayahnya dan kembali merekatkan tali persaudaraan mereka yang telah renggang, serta mengajak semua saudaranya memaafkan ayah mereka.
Mbah kakung Slamet yang telah menunaikan perjalanan cintanya, dan meninggal di tempat yang sama.
Ambo Uleng yang yang akhirnya berjodoh dengan gadis yang ia cintai, dan Gurutta yang tidak lagi melawan kemungkaran dengan lisan, tapi kini dengan perbuatannya: yaitu memimpin di garis terdepan  melawan kezaliman dan kemungkaran.

LATAR:

Waktu
* Senja, Beberapa penumpang sengaja keluar dari kabin melihat matahari tenggelam (hal. 47)
* Pagi, “Pagi,Om Kelasi.”Anna menyapa kelasi yang bertugas meja, gelas-gelas, dan cerek.(hal.74)
* Malam, ”Selamat malam, Ambo.” Gurutta mendorong pintu kabin (hal. 399)
* Siang, “Selamat siang, Ruben.”Gurutta menyapa (hal. 282)

Tempat
* Masjid, “Gurutta Ahmad Karaeng, benarkah itu? Aku seperti tidak percaya apa yang aku lihat.”Daeng Andipati berseru sambil bergegas beranjak mendekat ke saf depan, setelah kelasi itu keluar dari masjid.
* Kantin, “Tuan Andipati, maaf mengganggu sarapan. Kapten Phillips meminta Tuan ke kabin kerjanya (hal. 76)

* Ruang kemudi, Kapten Phillips tidak bias meninggalkan ruang kemudi. Ia menerima Daeng Andipati di sana. (hal. 267)
* Kabin kerja kapten Phillips, Tiga orang telah menunggu di dalam kabin kerja Kapten (hal. 429)
* Ruang perawatan,  Ambo Uleng ada dipan sudut ruangan.Perawat mengangguk, memberikan izin kepada Gurutta (hal. 282)
* Dek kapal, Di dek sebelah kiri seberang dek tempat mereka dullu melihat lumba-lumba, Ruben si Boatswain sedang berdiri menatap lautan. (hal.412)

Suasana
* Bahagia, ‘Sugguh sebuah kebahagiaan bias satu kapal dengan Gurutta (hal. 54)
* Sedih, ‘Mbah Kakung memeluk tubuh kaku istrinya .Mencium pipi, dahi, mata istrinya.Tak henti berbisik. Bangun Mbah, bangun Bojo-ku. Bangun ….. (hal. 429)
* Takut, “Papa!!!”Anna berteriak parau memanggil ayahnya.(hal.130)
* Tegang, “Hentikan!Hei!”kali ini Chef Lars yang berdiri di depan Gurutta yang msih duduk. (hal.506)
* Marah, Kapten Phillips menghembuskan napas kesal,”Lucas sialan itu benar-benar merusak perjalanan ini.”

Tema
* Perjalanan yang  disertai pertanyaan
* Cerita pilu di masa lalu

Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang campuran. Contoh pada teks : ”Aku yakin bukan karena kau, Lars.”Gurutta menggeleng,”Namun terlepas soal itu, yang penting Ambo Uleng sudah ditemukan. Kondisinya terus membaik. Aku sempat dua kali siang tadi ke ruang perawatan. Tapi dia tertidur, jadi tidak bisa mengajaknya bicara.”

Unsur Eksintrik

Tere Liye atau Darwis Tere Liye lahir pada tanggal 21 Mei 1979, ia adalah seorang penulis novel yang setiap karyanya mampu menarik perhatian pembaca. Tere Liye dibesarkan dari  keluarga yang sederhana, orangtuanya bekerja sebagai petani yang tinggal di Sumatera Selatan.Ia adalah anak keenam dari tujuh bersaudara.
Ia mengawali pendidikannya di SD Negeri 2 di Kikim Timur, Sumatera Selatan. Selanjutnya ia melanjutkan pendidikannya di SMP 2 Kikim Timur, Sumatera Selatan. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya ke SMU Negeri di Bandar Lampung.
Setelah menyelesaikan pendidikannya kemudian ia melanjutkan pendidikannya ke Univeritas Indonesia dengan mengambil jurusan Fakultas Ekonomi. Ia sudah banyak mengeluarkan hasil karyanya  yang bisa dibilang menjadi best seller.

Isi
Novel ini menceritakan tentang sebuah kapal besar yang melakukan perjalanan haji selama 9 bulan. Didalam cerita ini penuh dengan cerita bahagia dan pilu. Daeng Andipati yang berangkat bersama anak dan istrinya. Gurutta yang sudah begitu lama menunggu kesempatan melakukan kembali perjalanan suci ini Begitu juga dengan Ambo, yang pergi meninggalkan semuanya karena kesedihan dan kepiluan hatinya. Mbah Kakung dan Mbah Putri yang pergi untuk memenuhi janji mereka. Bonda Upe dan suaminya, yang pergi karena kerinduan hatinya pada Ka’bah, serta penumpang lainnya.

Di dalam perjalanan ini juga terdapat 5 pertanyaan mengenai/tentang:
1. Apakah haji seorang cabo dapat diterima oleh Allah?
2. Apakah haji seseorang dapat diterima dengan membawa kebencian?
3. Apa yang harus dilakukan jika orang itu bukan jodoh kita?
4. Bagaimana hukumnya meninggalkan orang yang kita sayangi?
5. Bagaimana cara melawan kezaliman dan kemungkaran jika lisan tidak bisa menghentikannya?

Tidak hanya  pertanyaan  yang mengiringi  kapal itu. Masih ada masalah lain yang timbul, piston kapal yang rusak menyebabkan kapal harus di hentikan di tengah lautan menuju Sri Lanka, dan terapung kesana kemari. Masalah piston itu sudah selesai, dan bisa diatasi dengan baik. Kemudian muncul kembali bajak laut somalia yang terkenal kekejamannya, mereka adalah para pelaut yang handal, dalam waktu sesaat sudah bisa menguasai seluruh kapal. Tetapi berbeda dengan Ambo dan Lars, yang mampu membaca dengan cepat situasi yang terjadi.  Mereka mengatur siasat untuk merubah keadaan, yaitu dengan cara membuat pesan berantai yang ditulis oleh Gurutta... dan mengedarkannya kepada penumpang lain. Akhirnya keadaan kembali membaik, dan dapat melanjutkan perjalanan menuju tanah suci.

Semua pertanyaan itu sudah terjawab, seiring dengan kepergian kapal itu menuju tanah suci. Kerinduan atas tanah suci selesai sudah. Tidak terlepas dari cinta sejati pasangan sepuh itu, yang meninggal di tempat yang sama dan dikuburkan di tempat yang sama pula yaitu di lautan. Begitu pula dengan kisah cinta Ambo, yang ternyata orang yang akan berjodoh dengan wanita itu adalah dirinya. Daeng Andipati yang sudah memaafkan ayahnya dan kembali merekatkan tali persaudaraan mereka yang renggang, dan mengajak semua saudaranya untuk memaafkan Ayah mereka.

Kelebihan
*Menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami
* Alur yang mudah dipahami

Kekurangan
* Ada penulisan kata yang salah contoh penggunaan kata pernumpang seharusnya menjadi penumpang
* Halamannya terlalu banyak
* Harganya mahal
* Diawal cerita terlalu bertele-tele, sehingga membuat pembaca menjadi bosan.

Kesimpulan
Novel ini layak untuk di baca siapa saja, khususnya para remaja. Novel ini memberikan banyak pelajaran tentang bagaimana menjalani kehidupan yang lebih baik dan mengatasi masalah yang menimpa kita

37 komentar:

denik mengatakan...

Punya bukunya belum sempat baca. Jadi tahu kisi-kisinya.

Winarto Sabdo mengatakan...

sebetulnya mwmbosankan membacanya...

Sovia Triana Anggurela mengatakan...

Semangat

Nurul Hidayah mengatakan...

Lumayan tebal,Brow

Winarto Sabdo mengatakan...

eh... dia ngasih semangat pada sebuah resensi...hhhh... sudah selesai dibaca khan non...

Winarto Sabdo mengatakan...

iyo nda... kenek digawe bantal turu... hhhh...

Ivieth Mutia mengatakan...

Nah gini resensi yang aku tau.... waktu jaman SMP 👍

MS Wijaya mengatakan...

Wow lengka syekali pak...

Winarto Sabdo mengatakan...

resensi jaman SMP? aku tidak ngerasain kurikulumnya... hanya bikin essai seingatku... thanks

Winarto Sabdo mengatakan...

ap maksudmu dengan kata-kata 'lengka' hai anak muda! thanks...

Lia Anelia mengatakan...

Resensi super lengkap! Top markotop. 👍👍👍

Yeti Nuryeti mengatakan...

Suka sekali dengan bukunya pa win, membiru bagai rindu di langit biru

Muhammad Zaini mengatakan...

Lengkap banget eh Pak nulis alamatnya.

Juni_Riyanti mengatakan...

Aku baca novel ini sudah sekitar 2/3 tahun yang lalu, mengharu biru ceritanya

moch akbar maulana mengatakan...

Hati hati jadi spoiler pak. Hehe

Sasmitha A. Lia mengatakan...

yo walah.. akeh men resensine pak.. 😅btw.. aku udah baca buku ini loh..

rismariesttt mengatakan...

Mantep jiwa. Udah punya novelnya dsri lama sih, cuman belum sempet dibaca hiks

Annur Mardiah mengatakan...

Ini buku yang tamat dalam sehari sajakah Pak? Btw, terima kasih untuk tulisannya, Pak

Winarto Sabdo mengatakan...

terlalu lengkap malah kalaj dilihat dari devinisi resensinya... namanya asing di telinga jadi eman kalau tidak ditulis... thaks for coming

Winarto Sabdo mengatakan...

sebetulnya ini cerita simpel saja tentang 'suasana peejalanan' bang darwis tere liye pintar sekali memekaekan suasananya... beberapa orang sepertiku akan bingung ketika aampai di tengah2 ceritanya... thanks for coming...

Winarto Sabdo mengatakan...

iya itu... devinisi resensinya sendiri tidak mengharuskan prosesnya jafi sedetil itu kan... thanks for coming

Ivieth Mutia mengatakan...

Mungkin dia mau bilang Bapak langka... Wah gimana urusannya tuh, pak?

Winarto Sabdo mengatakan...

anda termasuk pembaca buku yang softhearty gampang tersentuh dengan alur cerita... aku yang flashreader.. thanks for coming

Winarto Sabdo mengatakan...

jadi casper ya... hahaha thanks for coming

Ivieth Mutia mengatakan...

Beda jaman kali kurikulumnya ya... tapi waktu SMP aku emang banyakan di kantin dari pada di kelas.

Winarto Sabdo mengatakan...

kita sudah sama-sama membacanya... tetapu aku membuat resensinya untukmu... hahaha thanks for coming...

Winarto Sabdo mengatakan...

aku ingin garis bawahi kekurangan buku ini sebelum anda membacanya... halamannya trrlalu tebal, alurnya yang maju mundur maju sangat membosankan... banyak istilah asing yg tifak kita fahami... ini bacaan berat karena tebal... hahahah thanks for coming...

Winarto Sabdo mengatakan...

tidak tamat falam sehari ah... meskipun aku flashreader aku butuh total 14 jam untuk menyelesaikan buku ini... dan 8 lembar notes, dua kaleng minuman soda, dan sebungkus sigaret kretek... hahaha thanks for coming...

Coretan Penaku mengatakan...

Mantap nih Pak Win, aku kayaknya belum baca bukunya yang ini wkwk

Winarto Sabdo mengatakan...

kalau aku bawa ulat jeruk yang gedhe itu ke dalam kelas... para cewek histeris... dua orang pingsan... dan aku dapat SP tiga langsung... hik... kenapa cewek takut ulat ya... heraaan...

Winarto Sabdo mengatakan...

ini harus segera diluruskan... atau aku akan melaporkan keberadaanku pada dinas margasatwa mwminta perlindungan... hahaha

Winarto Sabdo mengatakan...

jangan baca... keburu RCO nya kelaaar... hahaha... thanks for coming...

Sekolah kehidupan mengatakan...

Wow halamannya fantastis. Kalau aku paling gak kelar seminggu

Istana Dee mengatakan...

Uda punya bukunya, tp masi bersegel. Nugu RCO kelar baru dibaca, heheheh

Perjalanan Ibuknda Alula mengatakan...

Pengen baca ini dulu.. tapi belum kesampaian.. 😂

Perjalanan Ibuknda Alula mengatakan...

Pengen baca ini dulu.. tapi belum kesampaian.. 😂

Winarto Sabdo mengatakan...

bacalah... dan rasakan sendiri kebosanannya... hahahahah. thanks for coming...

Tehnik Membuat Paragraf Awal

Menulis cerita pendek membutuhkan teknik khusus. Kenapa? Kembali ke definisi, cerita pendek adalah cerita yang habis dibaca dalam sekali dud...