Sabtu, 08 September 2018

Anugerah Puasa Arafah

menjelang kumandang adzan maghrib

menjelang waktu berbuka puasa arafah beberapa hari yang lalu

aku duduk bersimpuh seorang diri, di dinginya lantai mushola dekat rumahku

diantara kosongnya perut, dan kosongnya fikiran, dalam lamunan yang lebih khusyuk dari saat aku bertafakur

lirih sambatku :
“yaa Alloh, aku tidak mampu menyiapkan makanan berbuka untuk ibuku, sedangkan sahurpun kami hanya berbagi segelas air saja "

ibu…maafkanlah aku, belum mampu mengabulkan permintaanmu, walau hanya sepiring mie instan untuk berbukamu

wahai ibuku…ampunilah aku yang durhaka ini, air susumu telah menjadi darah disekujur tubuhku

dan menyiapkan seteguk air berbuka untukmupun, aku tak mampu

adzanpun menggema

aku batalkan puasaku dengan ludahku, mungkin juga dengan ibuku

usai jamaah kucepatkan langkahku untuk bertemu ibuku, aku ingin memeluk dan mencium kedua kakinya

karena aku tak mampu sempurnakan puasanya

tetapi ibu justru datang menghampiriku, dengan senyumanya dan berkata :

” batalkan dulu puasamu nak, seorang hamba Alloh mengirimi kita makanan berbuka”

ibuuuu…maafkanlah anakmu ini buuu....

subhanallohi walhamdulillahi laa ilahailalloh wa allohu akbar

sungguh indah anugerahmu di puasa arafah kami yaa Alloh

,Nganjuk, 9 September 2018

Tidak ada komentar:

Tehnik Membuat Paragraf Awal

Menulis cerita pendek membutuhkan teknik khusus. Kenapa? Kembali ke definisi, cerita pendek adalah cerita yang habis dibaca dalam sekali dud...