Senin, 10 Desember 2018

Master Typo

Sesungguhnya aku sudah tahu, arti dari kata typo/tipo. Yaitu... kesalahan tipografi atau galat tipografi (dalam bahasa Inggris biasa disingkat typo), adalah kesalahan yang terjadi pada saat mengetik. Istilah ini mengenai 'kesalahan' karena 'kegagalan mekanis' atau slip jari, tetapi tidak termasuk kesalahan yang timbul akibat ketidaktahuan penulis... seperti kesalahan ejaan misalnya. Kesalahan tipografi dapat disebabkan, jari yang menekan dua tombol papan ketik (keyboard) yang berdekatan secara bersamaan. Mereka mengolokku dengan 'Jempolnya Kegedean'

Padahal, apakah kalian mengetahuinya? Kesalahan tipografi bukan merupakan kesalahan yang disengaja. Typo memang bisa mengubah arti kata atau bahkan arti kalimat, terutama dalam bahasa Indonesia. Tetap saja, itu bukan kesengajaan.

Tetapi memang benar sih, si typo/ tipo ini seringnya bikin baper yang membaca. Contohnya: saat mau mengetik kata 'ketika' yang terketik jadi 'ketiak',  artinya menjadi teramat sangat berbeda. Ketika mau mengetik 'Mari', malah terketik menjadi 'Mati'. Yang menerima atau membaca tulisan tipo ini, pasti akan mengira kita sedang mengutuknya. 'Mari sini!' jadi 'Mati sini!'.

Kesalahan ketik seperti ini, tidak akan dapat dideteksi oleh aplikasi pengecek ejaan ( spelling checker), sehingga dia akan memunculkan arti yang tidak sedang kita tanyakan. Tetapi secara pergaulan sosial, salah ketik seperti ini sangat termaafkan. Jika si pengirim dan si penerima, sudah saling memahaminya. Khususnya di grup jejaring sosial, namun jadi tidak termaafkan jika ini tentang 'naskah' yang dikirim ke media massa.

Nah, tentang si typo ini. Aku adalah satu-satunya orang yang 'tertipo', di grup jejaring sosial, juga di grup Komunitas One Day One Post/ODOP (komunitas penulis dan kepenulisan). Karena terlalu seringnya (baca:selalu) melakukan typo/tipo ini, mereka memberikanku julukan Master Typo (ahli salah ketik?). Kedengarannya saja keren, tetapi itu sungguh sangat memalukan. Apalagi, aku sudah menahbiskan diri sebagai seorang Penulis... penulis kok salah ketik melulu. Untungnya, aku selalu rajin melakukan self editing (swa sunting) pada setiap karya tulisku (semoga). Sehingga kesalahan ketik ini, bisa di minimalisir (diperkecil).

Dibawah ini adalah kesalahan ketik (typo/tipo) yang pernah kulakukan, berserta tanggapan pembacanya:

1. 'Mati sini!' yg seharusnya 'Mari sini!' tanggapan 'Mati aja sendiri!'

2. 'Kamu kan tahi!' yg seharusnya 'Kamu kan tahu!', tanggapan 'Eh tahi juga lu!'

3. 'Sidak dayang' yg seharusnya 'Sudah sayang', tanggapan 'Emang pejabat?'

4. 'Ass fuki' yg seharusnya 'Ada dulu', tanggapan 'Kok ngumpat!'

5. 'Bweabjsy drlaesbg!' yg seharusnya 'Berangkat sekarang!', tanggapan 'Mabuk ya???'

Sudah ya, cintohnya luma saka... biar tudak kelihayan master typo-nya. Untuk yang pernah menjadi korban ketipoanku, dengan sangat merendahkan diri aku memojon maaf yang sebedar-besarnya.

Tidak ada komentar:

Tehnik Membuat Paragraf Awal

Menulis cerita pendek membutuhkan teknik khusus. Kenapa? Kembali ke definisi, cerita pendek adalah cerita yang habis dibaca dalam sekali dud...