Kamis, 07 Februari 2019

Aneh! Seorang Anak Akan Menuntut Orangtuanya Karena Dilahirkan Ke Dunia

Seorang pria India berumur 27 tahun berencana menuntut orang tuanya karena melahirkannya tanpa seizin dirinya, dan aku pun tertawa terpingkal-pingkal saat membacanya di m.detik.com.

Siapa si gemblung durhaka, tidak tahu adat ini? Adalah seorang Pengusaha Mumbai,. yang bernama Raphael Samuel mengatakan kepada BBC: "Adalah suatu kesalahan untuk melahirkan anak ke dunia, karena mereka kemudian harus menghadapi penderitaan seumur hidup."

Samuel tentu memahami bahwa kita tidak bisa memberikan izin dari dalam kandungan, tetapi dia menegaskan bahwa "Bukan keputusan kita untuk dilahirkan".

"Jadi karena kita tidak diminta untuk dilahirkan, kita seharusnya dibayar sepanjang hidup" katanya.

Tuntutan seperti itu berpotensi menimbulkan perpecahan keluarga, tetapi Samuel mengaku hubungannya dengan orang tuanya sangat baik. Kedua orang tuanya adalah pengacara dan tampak menanggapi rencana tuntutan dengan humor.

Dalam pernyataannya, sang ibu Kavita Karnad Samuel memaparkan reaksinya terhadap 'Pergolakan yang ditimbulkan oleh putraku'.

"Aku harus mengakui keberanian putraku yang ingin membawa orang tuanya ke pengadilan, dengan penuh pemahaman kami memakluminya... karena kami berdua adalah pengacara. Dan jika Raphael muncul dengan penjelasan rasional tentang bagaimana kami bisa meminta persetujuannya sebelum dilahirkan, saya akan menerima kesalahan saya." jelasnya.

Keyakinan Samuel berasal dari apa yang dinamakan antinatalism sebuah filosofi yang memandang kehidupan penuh masalah, sehingga manusia seharusnya segera berhenti melahirkan.

'Keberadaan manusia tidak berguna" kata Samuel,"Secara bertahap akan membinasakan manusia dari Bumi, dan ini juga akan sangat baik bagi planet."

"Kemanusiaan tidak berguna. Begitu banyak orang menderita. Jika manusia punah, Bumi dan binatang akan menjadi lebih berbahagia. Mereka sudah pasti akan berada dalam keadaan yang lebih baik. Juga tidak akan ada manusia yang menderita. Keberadaan manusia sama sekali tidak ada gunanya."

Setahun lalu dia membuat laman Facebook, Nihilanand, yang memperlihatkan foto-fotonya dengan jenggot palsu lebat, topeng mata dan pesan antinatalism seperti;

"Bukankah memaksa seorang anak ada di dunia ini, dan memaksanya berkarier, suatu bentuk penculikan dan perbudakan?"
Atau, "Orang tua memiliki Anda dan bukannya mainan atau seekor anjing, Anda tidak berutang apapun kepada mereka, Anda adalah sarana hiburan mereka."

Samuel ingat pertama kali dirinya mempunyai pikiran antinatalism ketika berumur lima tahun.

"Aku seorang anak biasa. Suatu hari aku sangat frustrasi dan saya tidak ingin ke sekolah, tetapi orang tua saya terus memaksaku. Jadi saya menanyakan mereka;"Mengapa Anda memilikiku?". Dan ayahku tidak bisa menjawab. Aku pikir kalau saja dia mampu menjawab, kemungkinan saya tidak akan berpikir seperti ini."

Sementara pemikiran ini berkembang dan terbentuk dalam pikirannya, dia memutuskan untuk memberi tahu orang tuanya.

Samuel mengatakan reaksi ibunya 'sangat baik' dan ayahnya juga 'semakin memahami pemikiran ini'.

"Ibu mengatakan dia berharap telah bertemu aku sebelum aku dilahirkan, dan jika saja itu terjadi, dirinya sudah pasti tidak akan melahirkanku," katanya tertawa dan menambahkan dia dapat memahami jalan pikirannya.

"Dia mengatakan kepadaku, bahwa dirinya masih sangat muda ketika melahirkanku. Dan dia tidak mengetahui apakah terdapat pilihan lain. Tetapi itulah yang kucoba katakan tentanh semua orang memiliki pilihan."

Lewat sebuah pernyataan, ibunya Kavita Karnad Samuel mengatakan; "Tidaklah adil memusatkan perhatian pada 'sebagian dari apa yang dia yakini'. Keyakinannya pada natalisme, kekhawatirannya membebani sumber daya Bumi, disebabkan kehidupan tanpa arah, kepekaan terhadap rasa sakit yang dialami anak tanpa persetujuan mereka, saat menjadi besar dan banyak sekali hal yang terlupakan."

"Aku sangat bahagia, anak laki-lakiku tumbuh menjadi seorang pria muda tanpa rasa takut dan berpikiran mandiri. Dia sudah pasti akan menemukan jalan mencapai kebahagiaan."

Samuel mengatakan keputusan menuntut orang tuanya di pengadilan, hanya berdasarkan keyakinannya bahwa dunia akan lebih baik jika tidak terdapat manusia di dalamnya.

Karena itulah enam bulan lalu, saat makan pagi, dia mengatakan kepada ibunya bahwa dirinya akan menuntut. "Dia mengatakan itu tidak apa-apa, tetapi jangan berharap aku akan memperlakukanmu dengan halus. Aku akan menghancurkanmu di pengadilan."

Samuel sekarang sedang mencari seorang pengacara yang bersedia menangani kasusnya, sampai sejauh ini dia belum berhasil. Apakah Anda seorang Pengacara, dan berminat mendampinginya?

"Saya berpikir ini akan ditolak, karena tidak seorang hakim pun mau menanganinya. Tetapi saya ingin mengajukannya, karena saya ingin menekankan sesuatu." kata Samuel selanjutnya.

Posting Facebook-nya juga menarik banyak perhatian, 'sebagian positif, kebanyakan negatif' sebagian menyarankan agar dia 'bunuh diri'. Hahaha, mampus Lu!

Para ibu yang khawatir juga bertanya kepada Samuel, tentang apa yang akan terjadi jika anak-anak mereka melihat postingannya.

"Sebagian mendebat secara masuk akal, yang lainnya tersinggung, dan sebagian lagi menyerangku dengan opini mereka. Bagi orang-orang yang melecehkan saya, biarkan saja mereka melecehkan saya." jawab si gemblung mantap.

"Tetapi saya juga mendengar dari orang-orang yang mengatakan, mereka mendukungku tetapi tidak bisa mengatakannya secara terbuka karena berbagai alasan. Aku meminta mereka untuk menyatakannya secara terbuka," katanya.

Pengecamnya juga mengatakan bahwa Samuel melakukan ini, hanya untuk mencari sensasi dan perhatian.

"Aku melakukan ini bukan untuk mendapatkan publisitas," katanya, "Tetapi aku ingin pemikiran ini diketahui umum. Pemikiran sederhana bahwa tidak masalah untuk tidak memiliki anak."

Ketika ditanyakan pada dirinya: "Apakah dirinya tidak bahagia karena dilahirkan?"

"Aku berharap tidak pernah dilahirkan. Tetapi ini bukan karena kehidupanku tidak bahagia. Kehidupanku baik, tetapi aku lebih suka tidak ada di sini. Anda tahu, seperti ada kamar yang indah, tetapi aku tidak ingin berada di dalamnya" dia menjelaskan.

Bukankah ini seharusnya mudah menemukan solusinya? Tidak ingin berada di dalam ruangan yang indah, keluar saja. Merasa tidak berguna dilahirkan ke dunia, mati saja. Tetapi, sebaik-baiknya solusi adalah kembali kepada Tuhan Yang Maha Pencipta.

Mereka yang tidak menyayangi segala 'ciptaanNya', dia tidak akan pernah mengenal Penciptanya. Maka dari itu kenalilah Tuhanmu, dengan mempeedalam ilmu agamamu.

Dikutip dan ditulis ulang dari tulisan: Ita/ita
di m.detik.com

Tidak ada komentar:

Tehnik Membuat Paragraf Awal

Menulis cerita pendek membutuhkan teknik khusus. Kenapa? Kembali ke definisi, cerita pendek adalah cerita yang habis dibaca dalam sekali dud...