Senin, 11 Februari 2019

Haiki, Hujan Deras

gemuruh langit gelap
menghantar hujan
deras sungguh mendebarkan

celeret kilat merona
menerangi bumi
sekejap ada cahaya

namun guntur menyusul
menggetarkan sukma
bagai gempa angkasa

air jatuh ke bumi
bagai tercurah
segala mahluk terperangah

gunung hutan pun basah
menggigil pasrah
unggas rimba pun sama

sungai tidak berdaya
menampung deras
meluap di dalam bah

jerit tangis terdengar
dari suara
manusia yang teriak

oh hujan besar sangat
banjir melanda
segala diterjangnya

anugrah apa ini
selain coba
ratap sang bernyawa

kala henti prahara
pemandangannya
bergelimpangan bangkai

sekejap saja turun
dan membinasakan
ribuan nyawa

4 komentar:

Zen mengatakan...

Nggak nangkep maknanya eh

Winarto Sabdo mengatakan...

haiku memang diciptakan untuk orang yang bisa mwnangkap warna diksi yang teetulis dengan pemahamanya sendiri, mas... seseorang menciptakan haiku menggunakan pemahaman pribadinya... coba aja gugling tentang haiku... thanks for coming

Wakhid Syamsudin mengatakan...

Ini lelaki tua sok muda-mudaan.

Winarto Sabdo mengatakan...

siapa dia?

Tehnik Membuat Paragraf Awal

Menulis cerita pendek membutuhkan teknik khusus. Kenapa? Kembali ke definisi, cerita pendek adalah cerita yang habis dibaca dalam sekali dud...