Selasa, 05 Maret 2019

Nanashop

Dia adalah Nana, seorang gadis 15 tahun anak kedua dari tiga bersaudara. Ibu tercintanya pergi mencari nafkah di negeri jiran, sementara ayahnya bekerja serabutan sambil menjaga mereka bertiga. Sesungguhnya, mereka bertiga pun tidak tinggal bersama. Kakak tertuanya Puput tinggal di rumah kakek-nenek mereka dari ibunya, sementara Babay saudara termuda mereka menempati rumah mereka bersama bapaknya. Sementara,  Nana tinggal bersama kakek-neneknya dari fihak bapaknya, ±5 kilometer jaraknya dari tempat saudara-saudaranya berada.

Nana baru kelas XI, kakaknya kelas X, dan adik bungsunya kelas VI. Diantara mereka bertiga, Nana memiliki watak dan karakter yang sangat berbeda dengan saudaranya. Dia lincah, ulet, pekerja keras, suka menulis, dan dia sangat cantik. Rambut panjangnya yang indah selalu ditutupinya dengan jilbab, karena keteguhan hatinya untuk menjadi hijaber sungguh sangat kuat. Dia mungkin sedang berusaha menjadi seorang muslimah sejati, itu sungguh-sungguh sangat mulia.

Disela waktu luangnya, dia mencoba berbisnis olshop. Menjadi reseller dari beberapa produk aksesories, pakaian, sepatu, bahkan juga jaket. Dia juga membuka bisnis olshop pribadi, menerima pesanan makanan dari kolega dan kenalannya. Tidak mengherankan, dalam seminggu saja dia bisa meraih keuntungan hampir ±Rp.500.000. Dia menabung penghasilannya itu, berharap suatu saat dapat membuka usahanya sendiri.

Hari ini dia tampak sangat bergembira, ada 11 pesanan kebab mini masuk ke gawainya. Maka dengan penuh semangat dia melayani semua pelanggannua, tidak perduli hujan deras, hujan badai, bahkan ditengah petir yang menyambar-nyambar dia mengantarkan pesanan pelanggannya. Ketepatan waktu adalah sikap disiplin yang coba digenggamnya dalam bisnis pertamanya ini, jangan sampai pelanggan kecewa dengan pelayanan kita katanya.

Nana memang penuh semangat, dia ingin bisa merasakan beratnya 'beban' ibunya yang bekerja keras di luar negeri. Yang meninggalkan anak-anak, demi cita-cita luhur membahagiakan keluarganya. Nana memang lain dari gadis seusianya, yang hanya bisa bermain dan meminta uang pada orangtua mereka untuk segal keperluannya. Tidak dengan Nana cantik, dia sudah mandiri di usia mudanya. Dia sudah bisa mendaparkan gaji diantara waktu bermainnya, dia sudah menemukan potensi dirinya yang paling utama.

Semoga usaha dan perjuangannya, selalu mendapatkan kesuksesan yang tiada tara. Dia moga yang dicita-citakan serta diimpikannya terwujud, menjadi seorang busineshwoman. Insyaallohuma amiin.

Tidak ada komentar:

Tehnik Membuat Paragraf Awal

Menulis cerita pendek membutuhkan teknik khusus. Kenapa? Kembali ke definisi, cerita pendek adalah cerita yang habis dibaca dalam sekali dud...