Jumat, 15 Maret 2019

Pantai Pijat

masih ada selembar uang duapuluh ribuan di tangan
di saku juga masih tergolek dua linting daun tembakau rajangan
aku berdiri di luar etalase panti pijat "Selera Papa"
memandangi puluhan wanita duduk berderet di atas sova
dengan pakaian minim mengundang nafsu asmara

dalam hati bertanya tanpa jawabannya
berapa harga sejam dipijat salah satu dari mereka?
tentu uang ini hanya cukup untuk membayari semenit elusan tangannya saja
bagaimana jika mereka dalam semenit meminta tambahan?
hanya tertawa kecut dalam bayangan sungkan

seorang lelaki tambun baru saja keluar dari dalam sebuah kamarnya
wajah bulatnya menyunggingkan senyuman kepuasan... sisa kenikmatan
dia mungkin habis dipijat tiga jam dengan tiga pemijat seksi
kelihatan bibir tebalnya banyak bekas air liur
terburu langkahku mengejar lelaki tambun itu ingin bertanya

"Bapak yang terhormat, yang habis keluar dari pantai pijat"
"Berapa rupiah kau habiskan untuk memanjakan badan dan fikiran?"
senyum hambar yang dipalsukan ditunjukkan padaku saat menjawab
"Tigaratus ribuan."
perkataanya itu menghentikan perjalananku mendampingi langkah kaki gemuknya

tigaratus ribu lenyap dalam satu jam?
sedang di tangan ini uang hijau sudah tergenggam lamanya hampir tiga jam
aku tersenyum membayangkan wajah biasa saja istriku dan tangan kasarnya... saat memijat punggungku
dia tidak meminta bayaran saat selesai dengan tugasnya
aku pulang dengan dada lapang dan otak penuh bayang
tangan istriku tersayang

Tidak ada komentar:

Tehnik Membuat Paragraf Awal

Menulis cerita pendek membutuhkan teknik khusus. Kenapa? Kembali ke definisi, cerita pendek adalah cerita yang habis dibaca dalam sekali dud...