kekasihku yang cantik bagai di ujung tanduk
yang matanya bersinar bagai matahari senja di ufuk
menari-nari di bawah pelangi yang terpuruk
janganlah dinda selalu tertunduk
pandanglah menara eiffiel yang berdiri sendiri
menjauhi jangkauan tangan-tangan negoisasi
mengatas namakan keheningan sel isolasi
terpaku dalam gerakan prostitusi hati
janganlah ada tangis di keremangan malam hari
karena cinta terhenti ditinggalkan matahari
malam menggenggamnya dalam instropeksi diri
yang hadir di dalam molekul-molekul darah oposisi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar