menjelang petang undangan datang
berstempel dan bertanda tangan orang terpandang sedesa talang
dipojok kiri bawah undangan ada kalimat "harus datang"
suatu intimidasi yg membuat semangatku meradang
selepas isya akupun datang tanpa pemberitahuan
mengambil kursi paling belakang menghindari lampu penerangan
berhasil...tampaknya panitia kepadaku tidak perhatian
dengan lancar acara musyawarahpun dilanjutkan
menyebutkan nama undangan serta memberinya peran yg harus dilaksanakan
esok saat karnafal memperingati hari kemerdekaan
sayup - sayup aku mendengarkan saat panitia mengumumkan peran
"wakidi jadi menteri pertanian"
"samijem jadi menteri sosial"
"tukiran jadi pengusaha"
"musinem jadi perawat"
dikegelapan aku menertawakan peran yg mereka dapatkan
"sakimin jadi raden arjuno"
"tamijah jadi dewi sri"
tawa dalam hatiku seketika terhenti saat si mukidi itu menyebut namaku :
"winarto jadi kebo marcuet"
jreeeeng sekujur bulu yg ada diseluruh tubuhku berdiri
dan keputusan panitia tidak bisa diganggukan
aku pulang dengan langkah yg tidak beraturan
pikiranpun melayang kepada rasa kemaluan yg tiada tertahan
bagaimana orang setampan aku mendapat peran yg sangat memalukan
apalagi para wanita sepanjang jalan mengolokku
"enak jadi kebo, telanjang juga dimaafkan"
hihihihihi....tawa mereka sungguh sangat memekakkan
berhari - hari aku mengunci diri
setelah makan dan minum kamar segera aku kunci
mengapa harus ada karnafal ini setahun sekali
mengapa masyarakat harus semua ikut memperingati
pesan apa yg harus kita teladani dari orang - orang yg mempermalukan diri ini
tetapi akhirnya seorang janda muda tetanggaku memberi motivasi...akupun memahami
saat ini lautan manusia membanjiri sepanjang rute karnafal ini
tua muda, miskin kaya, pejabat penjahat, pegawai, petani, semua tumpah ruah bergembira
mereka bertepuk tangan riuh rendah dalam kesuka citaan
dan aku mencuri banyak perhatian, mereka berfoto denganku bergantian
oh senangnya kreatifitasku mendapatkan perhatian
pak camat memberiku selembar seratus ribuan
pak kapolsek juga ratus ribuan
pak ndanramilpun ratus ribuan
begitu banyak yg memberikan lembaran sampai tak kuingat siapa memberiku dua rubuan
alhamdulillah ini berkah karnafal agustusan
Nganjuk, 28 Agustus 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar