Kamis, 30 Agustus 2018

Personal Branding

Perasaan sewaktu kecil ( antara 1971 - 1980 ) dulu, rasanya pernah deh ibuku memberiku Cerebrovit. Gak yakin juga sih, umur segitu aku "mungkin" masih belum bisa membaca. Ibuku sendiri buta huruf, jadi semakin gak yakin deh, saat itu ibuku memberiku multivitamin atau obat cacing.
Dan semakin bertambah sangat tidak yakin, karena waktu itu mungkin kalbe farma juga belum ada. Ah sudahlah, pengenya aku awal membahas cerebrovit adalah ingin mengaku punya faya ingat kuat. Tidak terbukti khan ?.

Ini pemberian Materi ke-2 di Pra ODOP Batch 6, setelah kemarin April Cahaya dgn kelap kelipnya begitu lugas, memotivasi, menginspirasi, mrnyampaikan detil materinya. Hari ini tak kalah kerenya, materi tentang Personal Branding harafiahnya jadi merk pribadi.

Kali ini yg dipaksa menyampaikan msteri adalah Hiday Nur, gak bisa kusebutkan job discription nya. Pokoknya katain aja dia kereeen abis dah kece badai khatulistiwa cetar membahana. Dia menyampaikan materi secara detail, bahasanya lugas gampang dimengerti. Semua memuji kepiawaianya dalam memveru motivasi, bagaimana dia menginspirasi, pokoknya top markotop deh.

Giliran sesi tanya jawab, beberapa pertanyaan klise dapat dijawabya dgn tuntas. Dan beberapa pertanyaan klasik juga dilintarkan teman-teman, dan semua dijawab dgn sangat cerdik. Nah tiba pertanyaan dariku, apa keterkaitan Personal Branding dengan Writing Project ?, dijawabnya maaf saya tidak faham. Wah sewot dong guah. kuuber ke japri chat ...dan ternyata

Hiday Nur adalah sosok keibuan yg zangat menyenangkan, sabar, kalem, aku yg semula sewotpun dapat ditahlukkanya. Pertanyaanku dijawabnya dgn baik, walaupu tetep meninggalkan keharuan disana (tidak akan aku publikasikan). Maaf.

Kembali ke masalah Personal Branding, aku menyebutnya pencitraan itu sungguh sangat bagus untuk mendukung writing project /kepenulisan / proyek nulis. Di bagian nama penanya, dictionya, kontenya atau bahkan isinya, semua memburuhkan Personal Branding atau Pencitraan itu, simple beneran. Kesimpulanya, Kita beruntung menjadi Keluarga ODOP, bersekolah gratis, mendapat ilmu yg berguna untuk kepenulisan, dapat mengenal banyak Orang Hebat Indonesia, memiliki banyak teman baru, dan yang utama kita semakin seneng nulis. Bagiku, One Day One Post adalah anugrah yg tidak kusangka - sangka, semoga ODOP abadi selama - lamanya. Amiin.

2 komentar:

Sakif mengatakan...

Semoga manfaat terus ya pakdhe...

Aamiin .. 😇

Semuanya Tentang Andaikata mengatakan...

amiin yaa robbal alamiin...

Tehnik Membuat Paragraf Awal

Menulis cerita pendek membutuhkan teknik khusus. Kenapa? Kembali ke definisi, cerita pendek adalah cerita yang habis dibaca dalam sekali dud...