apakah engkau mendengarku
setiap kataku dengan kusyuk dan hikmat
merasuk dalam hati sanubarimu
menurutkan alir darahmu hingga ke pori-pori
ataukah aku hanya mewedarkan keilmuanku ini pada telingamu saja?
mengapa engkau menundukkan pandangan serta menatap ujung kakimu
saat aku menyampaikan kebenaran yang turun dari langit
apakah hatimu gelisah karena terungkapkan kebusukan masa lalumu
ataukah aku sedang membacakan kegelisahan fana
aku berbicara atas nama Tuhanku
dan suaraku selembut senandung Dewa
tatapankupun seteduh pokok di surga
tetapi engkau menggelinjang bagai terluka rupa
aku menyayangimu seperti nyawa di dada
kurawat dan kujaga dengan do'a dan cinta
aku akan berhamburan air mata jika engkau terluka
tetapi engkau menganggapku penyiksa
ini bukan penyerahan diri
aku tetap bertahan mengembanmu dalam gendongan
aku bersumpah kasih ini takkan pernah berhenti
hingga engkau menyadarinya
Nganjuk, 2 September 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar