Selasa, 11 September 2018

Mayoret Gendut

Karnafal lagi, karnafal lagi. Dapat peran lagi, dapat peran lagi. Jadi mahluk gak jelas lagi seperti karnafal yang terdahulu, duuuuh...mungkin sudah nasibku. Coba bayangin body sepertiku, dengan tinggi hanya 163 cm, dan berat 75 kg (sudah kebayang gendutya kan ?) malah diberi peran jadi mayoret. Sampai disini, apakah Kalian sudah tertawa terbahak-bahak ?, sementara aku termehek-mehek menanggung rasa malu ini seorang diri.
Mayoret seksi...itulah peran yang harus aku lakoni, besok pada hari Minggu, 16 September 2018, pada Kanafal Desa, dalam rangka memeriahkan Bersih Desa Talang, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, dengan Kode Pos 64453 (ampun deh kalau sedetil ini masih nyasar).

Bersih Desa, atau pada umumnya disebut Nyadran oleh Masyarakat desaku dan sekitarnya. Adalah salah satu Ritual Adat, yang diselenggarakan setahun sekali oleh desa yang bersangkutan. Dari beberapa Orang Sesepuh desa yang dengan terpaksa menjawab pertanyaanku, dengan keterbatasan waktu dan pengetahuan Beliau, dan dengan keterbatasan-keterbatasan lainya, inilah katanya :

"Nyadran itu adalah ritual peninggalan Para Wali (pen : Wali Songo ?), berasal dari kata Addaruut-anam (pen : rumah yang terjaga kebersihanya). Tetapi orang Jawa pada saat itu sulit mengucapkan kata addarut anam, dan diucapkan  menjadi nyadranam, akhirnya menjadi Nyadranan seperti saat ini"

"Dahulupun, Addarutanam atau Nyadranan dimaksudkan untuk membersihkan Masjid atau Mushola, Rumah dan Pendopo, yang akhirnya memperluas pemahamanya menjadi Bersih Desa. Bagaimana, sudah mengerti sekarang ? Tapi itu juga Ilmu Cog Galicog (pen : cocokology ?), tentang kebenerannya yooo wallohi alaam "

Hwakakakaak, beliau takut dikatakan memakai Ilmu Karang (pen: mengarang cerita sendiri).

Tetapi, sesungguhnya aku pernah mendengar cerita yang berbeda juga tentang nyadran sebelumnya. Konon katanya kata nyadran itu berasal dari kata nyadaran (menyadari).

Dan tentang keterlibatanku dalam acara Nyadranan ini, tak lebih hanya sebagai penggembira saja, sebagai warga yang tutwuri (pen : ikut) dengan program Pemerintah Desa, wong hanya setahun sekali saja. Tidak ada salahnya berpartisipasi, paling cuma akan sedikit menderita karena harus keliling desa ketika Matahari sedang terik-teriknya.

Semangaaaat !!!, itu kata yang sering aku gemakan kepada pemeran lainya, yang tidak kalah gak jelasnya dengan peranku. Ada yang jadi Bayi Bontot Berkumis, ada yang jadi Mak Gadget, Dhemit Karipan (setan kesiangan), dan lain - lain peran yang kocak - kocak dari peserta lain. Jadi teramat sangat rugi sekali jika kamu tidak menontonya, KARNAFAL DESA TALANG DALAM RANGKA MEMPERINGATI BERSIH DESA yang Insyaallah akan diselenggarakan di Desa Talang, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk Jawa Timur, pukul 12:30 Wib sampai Selesai. Jangan lupa Nonton yaaa, karena ada Aku disana.

Nganjuk, 11 September 2018

Winarto Sabdo - Pulau Harapan

Tidak ada komentar:

Tehnik Membuat Paragraf Awal

Menulis cerita pendek membutuhkan teknik khusus. Kenapa? Kembali ke definisi, cerita pendek adalah cerita yang habis dibaca dalam sekali dud...