setangkai mawar merah ini untuk dia
yang berhasil bangkitkan ghairah bercinta
setelah lama ku mengabaikan rasa
dia datang dengan rona tulusnya
wanita sederhana tanpa kosmetika
anggun dalam pribadi yang nyata
halus bertutur gemulai gayanya
sungguh pesonanya bukanlah rupa
dia datang ketika pintu hatiku terbuka
berjalan tanpa berkata hanya senyumnya
menyapa dengan merdu suaranya
wahai cinta pada pandang pertama
padahal pernah kukutuk cinta
tiada sudi berteman lagi denganya
tetapi dia bangkitkan kembali asa
mari bercinta lembut katanya
yaa aku jatuh cinta pada dia
terhipnotis kharismatikanya
tahluk dalam tekad setianya
ingin memulai jalinan rumah tangga
Nganjuk, 11 September 2918
Winarto Sabdo - Pulau Harapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar