Senin, 01 Oktober 2018

Penemuan Beras Cair

Ditengah viral penemuan Beras Jagung oleh Mahasiswa IPB Bogor, yang akhirnya tidak jelas kelanjutannya. Juga tentang penemuan Beras Brokoli, oleh Pelajar SMK di Gresik... yang juga tidak terdengar lagi jluntrungnya (kemana arahnya). Tiba-tiba, dunia digegerkan dengan penemuan Beras Cair, oleh seorang ibu rumah tangga dari Nganjuk. Khabar menggegerkan ini, menjadi trending topic di semua media nasional 01/10/2018, diantara kabar duka... Gempa dan Tsunami di Palu.

Kementrian Pertanian dan Perikanan Nasional (KEMENKAN ), melalui Juru Bicaranya Ir.Ribut Waidi,Spt menyebutkan dalam press conference :
"Ini sudah di konfirmasikan oleh Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Nganjuk, dan menjadi kebanggaan kita bersama. Sungguh kami tidak menyangka, penemuan ini sudah menjadi trending topic dunia. Dan PBB... melalui Badan Pangan Dunia ( FAO ) sudah mengirimkan tanggapanya, mereka akan berkunjung ke Kabupaten Nganjuk dalam waktu dekat"

Ketika ditanya tentang siapa penemu Beras Cair itu, Ir.Ribut Waidi,Spt menjawab secara diplomatis :
"Secara khusus saya belum berkenalan dengan beliau, tetapi menurut Kadis Pertanian dan Perikanan Kabupaten Nganjuk... penemunya adalah seorang Ibu bernama Mak Siatun,"

Kemudian ditanyakan kepadanya tentang kronologi, dan hak paten penemuan itu.
"Mengenai kronologinya saya kurang tahu, tetapi untuk pematenannya... Kami sudah menghubungi Lembaga Hak Paten dan Cap Nasional ( LHPcN ) untuk segera mengurusnya"

Berita penemuan Beras Cair ini, sangat wajar jika menggemparkan dunia pertanian Internasional. Ditengah merosotnya hasil panen dunia, terutama komoditi beras. PBB... melalui Badan Pangan Dunia ( FAO ) tentu sangat berharap, pada hasil penemuan yang menggembirakan ini. Bekerja sama dengan Badan Dunia lainnya, yaitu UNICEF, UNESCO, IMF, ILO, IGGI, mereka sepakat untuk mengembangkan Beras Cair ini. Mulai hari ini (01/10/2018) mereka mengadakan pertemuan tingkat tinggi di Munich Jerman... yang dihadiri 199 negara, dari 205 negara yang berminat mengembangkan Beras Cair ini.

Ini adalah kebanggaan tersendiri bagi warga Nganjuk, setelah berita penangkapan Bupatinya oleh KPK, beberapa waktu lalu... yang mempermalukan, seluruh warga kabupaten kecil yang surplus komoditi Bawang Merahnya. Dan memiliki kesenian Tayub, dan Jardut/Jaranan Dangdut. (Kuda kepang Dangdut)

Sementara itu di desa Talang, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk... Yang disinyalir sebagai tempat penemuan itu tampak lengang. Tidak terlihat seperti, tempat yang tengah menjadi sorotan Dunia Internasional. Penduduk desa, melakukan aktivitas seperti biasanya. Ini sungguh sangat mengherankan, bahkan para pendudukya seakan tidak peduli dengan kehebohan Internasional itu.

Karena rasa penasaran yang teramat sangat, saya pun mendatangi desa tersebut. Dan berhasil menemui salah seorang narasumber. Pak Winarto (48) penduduk asli desa Talang, tempat ditemukanya Beras Cair itu. Saat dimintai keteranganya, dia sedang berada di warung Bu Cempluk (26), bersama dengan temanya Pak Tamiran (45).

Menurut keterangannya, beras cair yang menggemparkan itu... sudah ada sejak puluhan, atau ratusan tahun yang lalu. Sudah dikonsumsi sejak lama, oleh penduduk desa Talang dan sekitarnya. Pernyataan ini sungguh sangat mengejutkan, bagaimana infomedia kecolongan berita besar seperti ini.

"Itu sudah lama ada, Mas... mungkin sejak Jaman Majapahit, sudah ada," katanya, sambil meminta dukungan temannya dengan anggukan kepalanya.

"Tidak tahu juga kenapa baru terkenal, sekarang" lanjut Pak Tamiran.

"Kemarin juga banyak Wartawan kesini, Mas. Menanyakan, tentang kebenaran info penemuan Beras Cair itu," imbuh Bu Cempluk.

Saat saya tanya, apakah Beras Cair ini sudah memiliki hak paten... begini jawabnya :

"Kalau hak paten belum, Mas. Karena... tidak diketahui juga, siapa penemunya ratusan tahun lalu. Tapi, kalau Registrasi dari DEPERINDAG dan status HALAL dari MUI sudah ada," katanya, sambil menyodorkan sebuah botol jamu yang bertuliskan :

Beras Kencur
"Wani Piro"
Reg.no.123/indag/jt/1999
Dppom No.456/mui/1999
Terbuat dari gula asli.pilihan
100% HALAL

"Hwahahahaha!"
Serius banget bacanya???

#tertipu_deh_lo

2 komentar:

Ivieth Mutia mengatakan...

Jamu 1 jangan pake pedes, Mas.

Winarto Sabdo mengatakan...

emangnya pesen rujak...wkwkwk terima kasih sudah mampir

Tehnik Membuat Paragraf Awal

Menulis cerita pendek membutuhkan teknik khusus. Kenapa? Kembali ke definisi, cerita pendek adalah cerita yang habis dibaca dalam sekali dud...