Pagi hariku yang indah, ternodai.Ketika baru seteguk kopi hangat mengaliri tenggorokkanku, ketika baru satu hisapan mentol mins sigaret menyejukkan kerongkonganku.
Tiba-tiba, seorang wanita gila tergesa menghampiriku. Sebuah bungkusan kresek warna merah digendongnya, seperti sedang menggendong seorang bayi.
"Ini anakmu, Mas! Dia buah hatimu! Akuilah dia sebagai darah dagingmu sendiri, Mas!" serunya sambil mengangsur-angsurkan bungkusan kresek merah itu padaku,"Tapi, bukan! Wajahmu sejelak itu, mana mau aku tidur denganmu! Jangan mimpi ya!" lanjutnya sambil pergi ke arah jalan raya. Hingga menghilang di belokan ujung jalan itu.
6 komentar:
Wong edan.
wong edan kuwi bebas... wong edan kuwi bebaaaaasss... 100x
Eeh ada lho pak Win. Orang gima tapi ttep tau diri. Pas ayahku dimintai uang gtu kan, trus orgilnya gantian ngasih japitan rambut *mungkin buat ucapan makasih gtu yaa, wkwk
iiihh Fathin... itu penjual jepit rambut jalu... wkwwkwk
Tiga kata
Oh My God
gambarnya... mengiwi-iwi... yiahahaaa...
Posting Komentar