Selasa, 18 Desember 2018

Menggali Ide Oleh Umar Afik

Judul Materi:  Menggali Ide
Narasumber: Muhammad Umar Affik (Umar Afik)
Tempat: Kelas Fiksi ODOP Batch6
Waktu: 20.00-23.00
Sistem: Interaktif  (Peserta bertanya dan Narasumber menjawab)

Dikarenakan sistem penyampaian materinya interaktif, maka ini adalah rangkuman dari tanya jawab tersebut. Peserta bertanya, narasumber menjawab.

1. Dari mana biasanya menemukan ide?

Jawaban:
Dalam beberapa cerpenku, aku menemukan ide dari mimpi. Jadi ketika aku tiduran bermimpi sesuatu dan masih teringat sampai bangun, kalau mimpi itu menarik akan kutulis dalam draft.
Selain dari mimpi kadang dari bacaan. Kalau pas baca karya siapa gitu, dan tertarik, aku tandai biasanya.

2. Dimana biasanya menulis draftnya?

Jawaban:
Kadang di status WA. kadang di grup, kadang di note pribadi. Kadang langsung tulis di laptop.

3. Pernah nggak lupa mimpi tapi kayaknya penting banget dan kamu tersiksa karena ingin menulisnya tapi tak tahu itu apa? Apa yg kamu lakukan biasanya?

Jawaban:
Ikhlaskan saja sih. Wong udah lupa. Ide itu rejeki, kalo emang itu rejeki kamu ya gak bakal ilang gitu aja.
Mimpi = rejeki.

4. Kadang mimpi itu hanya kita ingat saat terbangun. Ketika sudah pagi atau lewat hari, suka lupa? Bagaimanakah itu? Apakah cerita yang bersumber dari mimpi lebih aman difiksikan?

Jawaban:
Soal aman tidaknya tergantung gimana kita menceritakannya ya.

5. Kalau sudah dapat ide,dan ternyata kebanyakan. Ide mana dulu yang harus ditulis lebih dulu?

Jawaban:
Mana yang disuka saja mbak, masak ginian mau istikhoroh segala. Bhahaha... ops...
Aku tulis aja dulu biasanya. Baru nanti mikir ide ini bagusnya diginiin. Ini ngerjakannya pakai insting sih menurutku.

6. Apa pernah nonton movie Kimi no Nawa? Itu pembukaannya menginspirasi buat dijadiin cerpen lho.
Yang aku maksud, kurang lebih begini:
_Kadang2 aku terbangun dari mimpi dan tiba2 menangis._ Ini sesuatu banget menurutku. Dari sini aku jadi bayangkan tentang seseorang yang belum pernah bermimpi dan tiba2 bermimpi. Kemudian dia begini-begini dan begini. Karena meresa terganggu oleh sesuatu yang baru.

Jawaban:
Tapi ide dari mimpi tidak melulu menuliskan (menumpahkan apa yang kita mimpikan ke naskah), kita bisa menuliskan kondisi kita pasca mimpi itu atau sebelum mimpi itu. Dan mimpi itu sebagai bahan konflik saja.

7. Bagaimana cara mencari inspirasi dari hal yang sederhana menjadi luar biasa, apakah ada triknya? Semoga bisa dibagi beberapa kiatnya juga berdasarkan pengalaman Abang selama ini?

Jawaban:
Aku merasa masih sederhana saja dan belum luar biasa. Meski demikian aku akan mencoba menjawabnya. Pertanyaannya adalah "bagaimana cara mencari". Siapkan peralatan pencarianmu setiap waktu. Bila ada sesuatu yang menarik, kantongi dia. Proses pencariaan tidak hanya yang bisa ditangkap indera penglihatan saja ya. Gunakan berbagai indera. Atau misalkan kamu fokus satu saja.
Misal nih. Sekarang kamu bayangkan dirimu berdiri di bawah matahari pukul 11 siang di tepi jalan. Gunakan indera pendengar saja. Kamu bisa menjadikan cerpen dari sini.

8. Ide dan semangat itu kan tidak ubahnya seperti iman.
Kadang naik, kadang turun. Apa Kak Umar pernah merasakan ide atau semangatnya turun drastis alias down? Bagaimana menyikapi saat semangat itu turun, agar bisa kembali bangkit dan nggak berlarut-larut dalam keadaan tersebut?

Jawaban:
Untuk semangat nulis nih. Hal yang perlu ditanyakan ada gak sih yang bikin kamu semangat nulis?
Oke oke... aku pernah kehilangan semangat nulis, bahkan, jangankan nulis, baca aja gak semangat. Kurasa semua penulis pernah kok ngalami fase ini. Dinikmati aja. Kepalamu bukanlah kepala M Aan Mansyur yang pernah bilang: "kepalaku kantor paling sibuk sedunia."
Dinikmati aja. Baca yang ringan2 dulu, nonton film, main ke pantai atau gunung, lalu nulis lagi.

9. Menurut kakak, untuk pemula lebih baik menulis kisah apa? Nyata atau fantasi? Bagaimana cara menemukan jati diri yang sesungguhnya, atau kalau nulis Passion atau yang cocok dengan aku "ini"?? Maaf banyak bertanya, karena masih pemula dan haus ilmu ?
Mohon pencerahannya?

Jawaban:
Untuk pemula mungkin kamu bisa belajar dari nulis surat ya. Kamu bisa baca cerpen Trilogi Alina karya Seno Gumira Ajidarma untuk belajar. Itu cerpen surat yang bagus. Dan menulis cerpen model surat gini, meskipun udah agak basi tapi cukup bagus buat melatih imajinasi kamu.

10. Kak Umar biasanya dapat ide nulis dari mana yang paling dominan?

Jawaban:
Aku merasa pindah-pindah dan musiman ya. Jadi belum ada yang menurutku dominan. Kalo ditanya dari mana ide datang, bisa dari mana saja. Dari tempat ziarah, dari film, dari nontom wayang, dari baca buku, dari macem2...

11. Kak Umar Bagaimana agar ide kita nggak alay?

Jawaban:
Mungkin kamu bisa jelaskan mana yang kategori ide yang alay sama yang enggak alay?

12. Kalau kita dapet ide nih misal ya kak. Terus cara mengembangkan ide biar nggak ngalor ngidul ga puguh gmn caranya?

Jawaban:
Ini soal rasa sih... karena soal rasa, perlu olah rasa. dan bahan bacaan juga sangat berpengaruh.

13. Bagaimana cara membuat judul yang mengharu biru?

Jawaban:
Perihal judul, kamu bisa mencoba hal-hal ini:
1. Memetik dari puisi, Semusim dan Semusim Lagi (Novel Andlina Dwi Fatma), Yang Fana Adalah Waktu, Kita Abadi (Novel Sapardi Djoko Damono)
2. Membuat pertanyaan: Agama Apa yang pantas bagi pohon-pohon? (Eko Triono)
3. Menggunakan pernyataan pengumuman: Hanya Anjing yang Boleh Kencing Di Sini (cerpen Mashdar Zainal), Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi (Seno Gumira Ajidarma)
4. Menggunakan angka: 1984, 5 cm, Fahrenheit 451
5. Tentukan gayamu sendiri
Oh, iya, dalam menulis puisi kalau gak salah ada sesuatu yang bernilai plus bila ada perulangan bunyi "ng" "ah" di akhir. Ini juga bisa dipakai dalam menulis judul maupun dalam badan cerpen. Biar terkesan liris.

Inilah resume sederhana yang berhasil kutuliskan, dari proses tanya jawab pemberian materi di kelas fiksi ODOP Batch. Beberapa kata yang bermaksud 'melucu' disini sengaja 'kuhilangkan, karena tidak mempengaruhi proses tanya jawab. Semoga bermanfaat.

#Kelas_Fiksi
#ODOPBatch6
#Resume_UmarAfik

Tidak ada komentar:

Tehnik Membuat Paragraf Awal

Menulis cerita pendek membutuhkan teknik khusus. Kenapa? Kembali ke definisi, cerita pendek adalah cerita yang habis dibaca dalam sekali dud...