aku melemparkan sebuah tanya di penghujung malam
sebelum lelap menguasai jiwa dan raga letih rapuh merana
terkecipak dalam rentetan do'a serta sebait sastra pengharapan
dimanakah kini tuan bersinggasana?
rafika firaka kafira yang berwajah cantik sempurna
menjual diri serta sekalian harganya
menunduk lesu dalam hatinya yang mengutuk malam
yang memaksanya berdosa
menjalani hidup hingar bingar semu fatamorgana
senja barulah lenyap saat aku menyapa sang dara
mengharap dengan hikmat akan cinta kasih dari relung sanubarinya
sang puteri menatapku lekat bagai memeluk sekujur ragaku
bebaskan aku dari lembah nista nan hina dina ini selamanya katanya
beranjak malam dia hampir mematahkan hati dan perasaan di dada
dikala seorang tuan tua beraga renta menawar tubuh indahnya
seratus ribu untuk menuntaskan nafsu syahwat menggelora
sang puja menepis hasrat setan memadu cinta
aku meninggalkannya dan berjanji membawanya pergi
langit menyaksikan tetesan air matanl, dan bumi mendengar isak tangisnya
sebuah pernikahan akan membebaskannya dari belenggu maksiat nyata
tetapi pagi ini dia ditemukan sudah tidak bernyawa
setangkai pisau menghujam,
memutuskan jalan gelap yang dijalaninya
dihabisi tuan beraga renta yang menaruh murka padanya
sudah seminggu ini aku selalu mengingat kata tanyanya
apakah engkau hendak menikahi wanita berkalang noda dan dosa ini?
4 komentar:
Gagal fokus sama kata berkecipak
terkecipak aka terlumuri...
nama lengkapnya Rafika Firaka Kafira ya pak?
aku takut menyebut nama yang biasa... thanks for coming
Posting Komentar