Minggu, 16 September 2018

Pahala Itu Mudah

Tidak seperti biasanya, Kardi tidak langsung bergegas pulang. Biasanya, ia selalu menjadi yang pertama meninggalkan Mushola, bahkan sebelum Imam selesai membacakan do'a.
Kejadian seperti ini menjadi perhatian Pak Sudar, sang Imam Mushola. Sering Kardi diberikan nasehat dan petuah, tentang pentingnya mengikuti dzikir dan do'a setelah sholat berjamaah. Tapi dasar bengal, Kardi tak sekalipun terlihat melakukan nasehat beliau. Belakangan terungkap, Kardi tidak ingin terlewat film anak-anak, yang disiarkan oleh salah satu stasiun televisi kesukaanya.
Tetapi hari ini, mengapa Kardi mau mengikuti dzikir dan do'a bersama, bahkan sampai hampir habis orang di mushola, dia masih tampak duduk disana.

Karena penasaran dengan kejadian ini, akupun beringsut duduk didebelahnya. Menyadari keberadaanku, dia tampak terkejut, sekilas kemudian diapun tersenyum.

"Kenapa kamu tidak segera pulang, selepas sholat berjama'ah seperti biasanya, Di?" tanyaku padanya, kembali dia tersenyum

"Tak ada apa-apa, Kang" dia mampak memaksakan senyumannya.

"Jangan bohong kamu, Di" sergahku dengan cepat.

"Iya Kang, memang tidak ada apa-apa kok, Kang"

"Sudah ceritakan saja, jangan malu - malu. Siapa tahu, Kang Warto bisa membantumu"

Kardi menatap tajam kepadaku, terlihat senyum seperti ejekan kepadaku.

"Benarkah Kang Warto bisa membantu keresahanku ini, jika aku bercerita?"

"Insyaalloh, Di. Mulailah bercerita," aku terus meyakinkanya.

"Begini Kang, tadi siang Bapakku menjual televisi satu-satunya dirumah Kami. Uang hasil penjualanya, akan dipakai membawa berobat Adikku ke Puskesmas Kecamatan. Jadi, mulai hari ini Kami tidak memiliki televisi lagi. Bolehkah, setiap selesai sholat maghrib berjamaah aku menonton dirumah Kang Warto?"

Aku tersenyum, sambil mengusap punggung bocah 9 tahun itu.

"Boleh saja Di, tapi janji ikut dzikir dan do'a sebelum menonton ya?"

"Iya Kang, Kardi mau!" bocah itu langsung melesat pergi, setelah menyalami dan mencium tanganku. Rona kegembiraan terpancar dari wajah kecilnya, kebahagiaan yg terlihat dari bola matanya.
Subhanallah, ternyata hal sepele seperti inipun mendatangkan pahala. Oh indahnya berbagi.

Nganjuk, 17 September 2018
Winarto Sabdo - Pulau Harapan

#TANTANGANODOP2
#onedayonepost
#odopbatch6
#fiksi

Tidak ada komentar:

Tehnik Membuat Paragraf Awal

Menulis cerita pendek membutuhkan teknik khusus. Kenapa? Kembali ke definisi, cerita pendek adalah cerita yang habis dibaca dalam sekali dud...