Sabtu, 15 September 2018

Salah Tembak (Bagian II Tamat)

Bella semakin lekat memandang wajahku, menelisik setiap kerutanya. Ah, gadis ini terlalu sempurna untuk sanggup kutatap. Terlampau cantik, jika hanya untuk mendengar omong kosongku. Bagaimana ini, tiba - tiba jantungku berdetak keras, degupnya hampir terdengar di telingaku.

" Mas, tadi mau bertanya apa ? "
suara Bella membuyarkan lamunanku, tetapi aku tak sanggup melawan tatapan matanya.

" Iya, tapi janji...Bella jangan marah, atau salah faham ya ? "
pertanyaan dijawab dengan pertanyaan, itu karena kepanikanku tiba - tiba muncul. Terlihat wajah Bella semakin tampak keheranan, tetapi dia tersenyum. dan berkata

" Kenapa aku harus marah , mas  ,tanyakan saja, selama aku bisa menjawabnya, "

oh ini sungguh sangat menegangkan, tak terasa keringat mulai bermunculan di keningku. Tidak, aku harus tegar. Didepan Bella, aku harus tunjukkan sikap Ksatria.

" Emh...begini, Bella. Apakah kamu sudah punya Kekasih ? "
terbata - bata ku ajukan pertanyaan itu, sambil menatap wajah pujaanku itu.

" Oh...begitu ?, aku tidak mempunyai kekasih Mas. enapa menanyakan hal itu ? "
kali ini Bella tak lagi dapat menutupi perasaan terkejutnya, tetapi dia tetap menatap mataku dengan tegar,

" Karena aku jatuh cinta padamu, Bella. Sejak korespondensi kita dulu, sebetulnya aku sudah menyelipkan perasaan itu, dengan pyisi dan sajak yang aku kirimkan padamu. Dan ketika bertemu denganmu sejam yang lalu, sejak menatap wajah cantikmu, mendengar merdu suaramu, menikmati renyah canda tawamu, aku sudah tidak dapat menahan diriku lagi Bella. Maukah engkau menjadi Kekasihku ? "

Keterkejutan Bella semakin menjadi, rona wajahnya memerah, entah apa yang ada dalam fikiranya.

" Mas Win, aku memang tidak mempunyai kekasih ..tetapi aku sudah punya Suami. Itu suamiku, yang duduk dipojok cafe , "
jawab Bella seraya menunjuk ke satu titik di pojok tempat itu. Akupun nengikuti kemana arah telunjuknya, dan kulihat seseorang pria melambaikan tangan kearahku. Seseorang dengan seragam Polisi, berpangkat Perwira. Ya Alloh...bagai terbanting aku, jika membandingkan diriku denganya

" Dia yang mengantarku kesini, Mas. Sengaja tidak kuperkenalkan padamu, karena dia tidak menginginkanya, bla. .bla...bla "
aku tak dapat mendengar kata - kata Bella selanjutnya. Tiba - tiba kepalaku terasa pusing, pandanganku berkunang - kunang, nafasku tersenggal, kemudian

" Grompyaaang !!! " aku terjatuh dengan muka menghantam meja, lamat - lamat kudengar jerit Bella,
" Astaghfirulloh....Mas Win kenapa ?!, bangun...banguuun mas !, adhuh tolooong...dia pingsan...!!! "
sebelum aku benar - benar tidak mengingat apapun, masih sempat aku mendesah

" Owalaaaahhh, salah tembaaakkk..."

Nganjuk, 17 September 2018
Winarto Sabdo - Pulau Harapan

Tidak ada komentar:

Tehnik Membuat Paragraf Awal

Menulis cerita pendek membutuhkan teknik khusus. Kenapa? Kembali ke definisi, cerita pendek adalah cerita yang habis dibaca dalam sekali dud...