Minggu, 21 Oktober 2018

Antara Truk Box dan Sandal Joger (Essai)

"Truk aja punya gandengan, masa kamu yidaak? Sandal aja ada pasangannya, masa kamu tidak?”

Sumpah, itu adalah stereotipe sindiran basi untuk kaum bujangan yang pernah sangat popular dan kebetulan sering kudengar (karena memang sering ditujukan kepadaku). Sangat menyebalkan. Seolah-olah harga diriku ini jauh lebih rendah daripada truk atau sandal. Kalau difikirkan dengan seksama, sepertinya memang iya sih.

Tukang sindir yang sering menggunakan sindiran truk dan sandal ini seolah-olah ingin mengatakan kepada si tersindir: “Ini lho, Aku bisa punya pacar, kapan sampean punya pacar?”. Sepintas terdengar sangat motivatif, tapi di satu sisi, juga terdengar sangat pamer. Mentang mentang sudah punya gandengan yang segedhe truk, main sindir seenak udelnya.

Ya, aku tahu... bahwa sindiran ini hanya bermaksud sebagai bahan ledekan saja, namun jika itu kemudian ditanyakan terus-menerus, aku sebagai salah satu obyek yang sering disindir pun tentu lama-lama akan muak juga. Baper juga lah, masa tiap hari diledikin.

Seorang kawan pernah berkata kepadaku, bahwa tidak punya pasangan itu secara umum terbagi atas dua sebab, pertama karena "kepepet" dengan keadaan, alias karena memang susah dapat pacar, dan yang kedua karena "pilihan"... karena yang bersangkutan merasa nyaman dengan kesendiriannya.

Nah, menurutku, apapun sebab kebujangan seseorang, rasanya kok ya tetap ridak etis untuk disindir terus-menerus, apalagi dengan sindiran yang dengan konteks membandingkan seseorang dengan truk atau sandal.

Slow please sedikit, tak usah terlalu mengurusi status hubungan orang lain. Biarkan masing-masing pribadi menjalani kehidupan asmaranya tanpa intervensi yang tak perlu. Kalau tak bisa membantu, minimal jangan menganggu. Kalau tidak bisa bantu mencarikan, minimal jangan memanas-manasi kawan yang masih bujangan.

Lagipula, bukankah kesuksesan tak sepenuhnya dipengaruhi oleh punya atau tidaknya pasangan.

Oke, truk memang gandengan... tapi mungkin kita lupa, bahwa ada yang namanya truk box, truk yang lebih gesit dan efektive jika tanpa gandengan.

Oke, Sandal memang ada pasangannya... tapi mungkin kita lupa, bahwa di jagad persandalan, ada yang namanya Sandal Joger. Sandal yang sok keren dan terkesan dipaksakan. Sandal yang tidak berorientasi pada keserasian, melainkan pada keunikan dan sekedar gaya-gayaan. Buat apa punya pasangan, jika tidak serasi dus cuma buat ngeceng doang.

Ones again please, biarkan masing-masing orang untuk memilih, ingin jadi truk model apa, dan ingin jadi sandal jenis apa. Itu bukan urusan kita.

Tidak ada komentar:

Tehnik Membuat Paragraf Awal

Menulis cerita pendek membutuhkan teknik khusus. Kenapa? Kembali ke definisi, cerita pendek adalah cerita yang habis dibaca dalam sekali dud...