Rabu, 10 Oktober 2018

Jalilul Akbar

Aku berdiri di depan cermin, memandang wajahku. Aku tidak pernah lupa wajah itu, yang berpuluh tahun menjadi kebanggaanku. Meski tidak setampan aktor sinetron, tetapi cukuplah bisa membuat para wanita terpesona... saat masih suka membaca mantra dulu.
Ya... Aku memang pernah mengalami Degradasi mental, dan merasakan Distorsi yang parah kala itu. Sehingga membutuhkan pembangkit semangat dan Motivasi, melalui sebuah do'a.

Tahun 1985, saat pertama kalinya aku... merasakan perasaan berbeda kepada lawan jenisku, mulai "menyukai"  penampilan mereka. Tentu jauh dikatakan  sebagai "cinta" dalam arti sesungguhnya, atuu pun kalau itu benar cinta... itu pasti hanyalah "cinta monyet" saja. Jatuh cinta... tetapi tidak tahu artinya cinta itu apa, hanya perasaan suka melihat rupa dan penampilan saja. Aku kelas 1 SMP saat itu.

Aku "jatuh cinta monyet" pertama kali... adalah dengan mantan teman sekelasku di 1F,  sebelum akhirnya aku dipindahkan ke kelas 1C. Namanya Lilik Mawartini, berasal dari tetangga desaku. Lewat teman akrabku Boim, (bukan nama sesungguhnya) aku selalu menitipkan salam... karena mereka bertetangga. Berbalas salam pun terjadi, cukuplah membuat hati semakin berbunga-bunga. Walau pun akhirnya jadi gemas pada Boim, karena ternyata... dia telah "merekayasa" persalaman ini. Lilik tidak pernah membalas salam-salamku padanya, bahkan dia jadi membenciku... setelah pertama kali menitipkan salam. Aku mengiriminya "surat cinta" pada saat itu, kutitipkan pada Boim teman setiaku. Isinya... aku hanya ingat sebagian kata-katanya, yang sangat kuingat adalah "Aku suka sama kamu. Bolehkah Aku mengenalmu lebih dalam lagi? Tidak pernah ada balasan, bahkan dia tidak menegurku sejak saat itu. Dan itulah kegagalan pertamaku, kekecewaan pertamaku, kegalauan pertamaku, kenestapaan pertamaku... kepatah hatian pertamaku. Biarpun sempat membuatku kehilangan semangat bersekolahku, tapi tidak sampai menghilangkan nafsu makanku. Tetapi... memang kuakui, jiwa Love Destroyer ku berawal dari kegagalan ini. Aku jatuh cinta lagi pada lain orang, pada adik kelas... saat Aku sudah menjadi anak kelas 2. Darminarty Dawang namanya, gadis kecil mungil yang lucu. Dan gagal lagi cintaku. Saat itu sebenarnya ada yang diam-diam menyukaiku, teman sekelasku di 2A... namanya Menik Rahayu. Gadis bertubuh gendut, yang sehari-harinya begitu dekat denganku.

Kelas 3... perasaan sukaku pada lawan jenis, mulai ada meningkat. Mulai tidak pede dengan teman satu sekolah, yang notabene setiap hari melihatku. Akupun mulai Explore cewek dari lain sekolah, ketika itu... hanya ada SMP PGRI dan Madrasah Tsanawiyah. Yang terakhir ini tidak Aku dekati... takut dibacain Ayat Kursy bisa angus gue. Maka, bertambahlah kenalanku dari sana. Jumini... yang akhirnya juga ditikung, oleh temanku Agus (almarhum), Samiati yang lucu, Nanik si anak Guru, dan si tomboy Lukan.... mereka semua tidak pernah membalas suratku, tidak semuanya sih. Samiati membalas suratku, mengajak bertemu di rumahnya yang disamping hutan itu. Hari Minggu aku menepati janji, dengan sepeda tua peninggalan Kompeni... aku datangi dia. Dan dia terkejut melihatku, karena dia menyangka orang lain yang akan menemuinya, bukan aku. Sedih kan? Kecewa kan? Patah hati lagi kan?
Tentu ini bukan pengalaman yang pantas dibagikan, apa menariknya? Seorang pelajar SMP yang jatuh cinta? Bisa menjadi motivasi generasi berikutnya? Menggembosi iya!

Oleh karena perasaan tidak percaya diri, dan karena kekurang yakinanku dengan kemampuanku. Akhirnya aku curhat sama kakak kelasku, saar itu dia sudah SMA... Imam namanya. Dia tertawa, menertawaiku... masih SMP kok sudah ngebet pacaran katanya. Tetapi aku tidak pedulj, semangat sekolahku hilang jika tidak punya pacar. Akhirnya... diberilah aku sebuah amalan, harus dibaca di waktu tertentu dan dengan hitungan tertentu. Nama amalannya Jalilul Akbaar, begini bunyinya:

Bissmillaahirrohmaanirrohiim
Walau anna qur'anan suiyirot bikil jibaalu aukutiat bihil ardhlu aukulima bihil mautabalillahil amru jami'aah

Allohuma inni ash aluka anthushkhiro lil qolba fulanah binti fulan alaa mahabbati wa mawwaddati nasrun minallohi wal fatqu qoriib wa basyiril mu'miniin

Dan entah karena manjurnya do'a itu, atau karena keinginan yang kuat. Alhamdulillah ilmu itu berhasil, setiap cewek yang kuinginkan... pasti klepek-klepek mbalas cintaku. Sampai lulus SMA yahun 1991, aku masih memakai do'a itu... tak terhitung jumlah mantan kekasihku. Tetapi akhirnya aku nerhenti memakainya, setelah menikahi Yashinta Prabawati istri pertamaku. Sesungguhnya, cinta itu datang dari Alloh... manusia berusaha, Tuhanlah yang menentukanya.

2 komentar:

ummuarrahma@gmail.com mengatakan...

Hampir tidak ditemukan typo. Mantan playboy dia sejak SMP ngebet pacaran 😂😂😂

Winarto Sabdo mengatakan...

Jadi mau... jadi malu.. terima kasih Ummu...

Tehnik Membuat Paragraf Awal

Menulis cerita pendek membutuhkan teknik khusus. Kenapa? Kembali ke definisi, cerita pendek adalah cerita yang habis dibaca dalam sekali dud...