hujan deras menghajar atap galfalum rumahku
bagaikan nada gamelan yang tidak beraturan
hingar bingar bersama seruling alam silih berganti
ini yang kumau terjadi
setelah kemarau panjang memanggang ibu pertiwi
aroma tanah yang tertimpa hujan
bau kulit pepohonan yang bermandikan tirta
menelusuk ringga penciuman
alangkah nikmatnya anugerah ini
aku memuji dengan kesukaan hati
selamat datang berkah bagi segenap kami
sekarang kami berlimpahan kesegaran tiada terperi
sungai menyampaikan salam dari ikan yang berseri
para petani berbinar teringat musim menanam padi
terima kasih atas semua kenikmatan ini
2 komentar:
Keren Pak Win. Salam kenal dari kelas fiksi
Kita kan sekelas... wkwkwk salut sama Lisa sebagai peserta terjauh domisilunya di NTT, trtima kasih sudah mampir...
Posting Komentar