Selasa, 27 November 2018

Filosofi Bilangan Orang Jawa

Dalam bahasa Indonesia :
21 dibaca Duapuluh Satu,
22 Duapuluh Dua, dan seterusnya hingga 29 Duapuluh Sembilan.
Dalam Bahasa Jawa tidak disebut  Rongpuluh Siji (21), Rongpuluh Loro (22), padahal 20 disebut Rongpuluh. Melainkan, Selikur (21), rolikur (22), sampai dengan Songolikur (29).
Di sini terdapat satuan likur yang merupakan kependekan dari linggih kursi artinya duduk di kursi.
Pada usia 21-29 itulah pada umumnya manusia mendapatkan “Tempat Duduknya”, pekerjaannya, profesi yang akan ditekuni dalam kehidupannya.

Ada penyimpangan pada bilangan 25, tidak disebut sebagai Limanglikur melainkan Selawe. Ini brrasal dari kependekkan kata Seneng-senenge Lanang lan Wedok.
Puncak asmaranya laki-laki dan perempuan (Masa Berpacaran), yang diakhiri dengan pernikahan.
Maka pada usia tersebut pada umumnya orang menikah.

Ada penyimpangan lagi nanti pada bilangan 50. Setelah sepuluh (10), rongpuluh (20), telungpuluh (30), patangpuluh,  (40), mestinya limangpuluh (50). Tapi 50 diucapkan menjadi Seket. Dari kependekkan kata
Seneng Kethon (suka memakai Kethu/tutup kepala Topi/Kopiah).Tandanya usia sudah semakin lanjut, tutup kepala bisa sebagai penutup botak, atau rambut yg memutih karena semirnya habis. Di sisi lain, ini juga melambangkan orang yang seharusnya sudah lebih taat beribadah.

Pada usia 50 tahun, mestinya seseorang seharusnya lebih memperbanyak ibadahnya... dan lebih banyak berbagi, untuk bekal memasuki kehidupan akherat yg kekal dan abadi.

Dan kemudian masih ada satu bilangan lagi, yaitu 60, yang namanya menyimpang dari pola. Bukan disebut Enempuluh (60), melainkan Sewidak atau Suwidak. Beeasal dari kata Sejatine Wis wayahe Tindak (Sejatinya sudah waktunya berangkat/Meninggal).
Artinya : Sudah lama tinggal di alam dunia, seperti ibarat buah sudah matang. Sudah waktunya dipetik, oleh sang penanam. Seharusnya sudah siap dipanggil menghadap Tuhan (Meninggal).

Ini sebenarnya adalah Filosofi, yang bisa berlaku dimana saja. Bukan hanya untuk Orang Jawa, tetapi akan berlaku untuk siapapun saja. Semoga bermanfaat, smoga tetap sehat, tetap semangat, walau pun sudah menginjak usia Sewidak. Yang lebih dari itu, jangan protes. Sesungguhnya, Rejeki, Jodoh, dan Maut... itu mutlak wewenang Allah SWT.

Ditulis ulang dari: www.kaskus.com

#KelasFiksi

#ODOPBatch6

#FiksiBebas

Tidak ada komentar:

Tehnik Membuat Paragraf Awal

Menulis cerita pendek membutuhkan teknik khusus. Kenapa? Kembali ke definisi, cerita pendek adalah cerita yang habis dibaca dalam sekali dud...